Cara Mengawinkan Lovebird

Setelah pemilihan calon indukan, yang perlu dilakukan setelahnya adalah bagaimana caranya agar burung lovebird segera berjodoh dan bereproduksi. Proses penjodohan ini tak luput dari campur tangan penangkar. Pada tahap penjodohan lovebird diperlukan beberapa teknik agar proses penjodohan terjadi dengan cepat.

1. Tahap pengenalan
Pada fase ini penangkar harus menyediakan beberapa sangkar untuk masing-masing calon indukan atau dengan menyediakan kandang koloni. Pada pengenalan ini ada 2 macam teknik yang diterapkan dalam proses penjodohan yaitu dengan mendekatkan dan membiarkan di kandang koloni agar mencari pasangan sendiri. Cara mendekatkan berarti kedua calon indukan yang akan dijodohkan sebaiknya dipisah terlebih dahulu dan diletakkan pada sangkar berbeda. Proses penjodohan ini dilakukan dengan mendekatkan kedua calon indukan dalam sangkar yang beda. Jika sudah memperlihatkan rasa ketertarikannya, maka kemungkinan besar kedua calon indukan tersebut sudah mau dijodohkan dalam satu sangkar penjodohan.
Cara lain dari tahap pengenalan adalah menjodohkannya dengan kandang koloni dan membiarkan untuk memilih pasangannya sendiri. Pada tahap penjodohan dengan menggunakan cara seperti ini penangkar sebaiknya menyediakan bahan atau calon indukan yang banyak. Namun tidak menutup kemungkinan jika pasangan yang belum jodoh pun, bila dimasukkan dalam kandang koloni dakan dapat saling mengenal sehingga terjadi proses perjodohan. Jika penangkaran akan dilanjutkan ke dalam kandang koloni, maka burung yang belum mempunyai pasangan segera mungkin dicarikan calon indukan agar segera mempunyai pasangan. Karena tidak menutup kemungkinan juga burung lovebird akan bertarung bila pasangannya direbut oleh burung lain.

2. Tahap perkawinan
Proses perkawinan akan terjadi jika kedua calon induk sudah melewati proses penjodohan. Pada proses ini akan ditandai dengan pembuatan sarang oleh lovebird dengan mengumpulkan beberapa bahan pembuat sarang ke dalam glodok tempat bertelur. Bahan sarang pun juga beraneka ragam, antara lain dapat berupa daun cemara kering, serutan kayu yang lunak, kulit jagung kering, dan beberapa jenis bahan yang mudah dikerat oleh lovebird akan diangkut ke dalam glodok.Kemudian glodok yang digunakan sebaiknya berbahan kayu yang cukup keras seperti kayu jati dan mahoni, dikarenakan burung lovebird punya kebiasaan mengerat benda-benda di sekelilingnya. Glodok banyak disediakan di berbagai poulty shop yang menjual perlengkapan penangkaran berbagai jenis burung.
Proses pembuatan sarang akan sering dilakukan oleh calon induk betina. Proses perkawinan umumnya terjadi pada pagi hari atau sore hari di sela-sela proses pembuatan sarang. Perkawinan yang dilakukan mempunyai durasi cukup lama dan dilakukan berulang-ulang dalam kurun waktu 5-10 menit. Jika proses pembuatan sarang telah sempurna maka mereka akan segera bertelur. Telur yang dihasilkan dapat mencapai 4-6 butir. Jika pada proses bertelur burung menghasilkan lebih dari 8 butir, maka perlu diperiksa kembali jenis kelamin burung tersebut.

3. Tahap pengeraman
Proses pengeraman akan dilakukan oleh lovebird jika telur mereka sudah dikeluarkan semua. Proses pengeramannya memakan waktu kurang lebih selama 21-25 hari. Namun, sering juga telur menetas setelah 25 hari, hal ini biasa terjadi bila pada saat mengeram burung betina bertelur lagi sehingga memiliki perbedaan masa pengeraman dari telur yang pertama.Naluri yang diperlihatkan oleh masing-masing lovebird berbeda antara jantan dan betinanya. Lovebird betina akan lebih sering berada di dalam glodok, sedangkan pejantan akan lebih sering menjaga sarangnya dan berada di pintu masuk glodok. Sesekali pejantan masuk ke glodok untuk menyuapi lovebird betina yang sedang mengeram.
Setelah usia pengeraman 21-25 hari, telur yang terbuahi akan menetas. Pada fase ini penangkar sebaiknya memberikan lebih banyak pakan yang sifatnya lunak, seperti jagung muda dan berbagai sayuran. Selain itu bijian berupa canary seed juga perlu diberikan. Jika anak lovebird akan dipasang ring, maka sebaiknya dipasang pada usia 6-7 hari. Pemasangan ring jika dilakukan di atas usia 2 minggu, maka akan sia-sia karena pada usia 2 minggu ini kaki burung sudah tidak bisa dimasuki ring lagi. Ring biasanya menunjukkan atau memperlihatkan kode yang dimiliki oleh penangkar berupa informasi mengenai burung tersebut.

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.